Monday, April 16, 2018

TUGAS 2 - PEREKONOMIAN INDONESIA


PUTUS SEKOLAH


Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Undang – Undang nomor 4 tahun 1979, anak terlantar diartikan sebagai anak yang orang tuanya karena suatu sebab, tidak mampu memenuhi kebutuhan anak sehingga anak menjadi terlantar.

Penyebab
1.      Latar belakang pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua yang hanya tamat sekolah dasar apalagi tidak tamat sekolah dasar, hal ini sangat berpengaruh terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan cara pandangan orang tua tentu tidak sejauh dan seluas orang tua yang berpendidikan lebih tinggi.
2.      Lemahnya Ekonomi Keluarga
Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orang tua terpaksa bekerja keras mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga pendidikan anak kurang terperhatikan dengan baik dan bahkan membantu orang tua dalam mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari misalnya anak membantu orang tua ke sawah, karena di anggap meringankan beban orang tua anak di ajak ikut orang tua ke tempat kerja yang jauh dan meninggalkan sekolah dalam waktu yang cukup lama.
3.      Kurangnya minat anak untuk bersekolah
Yang menyebabkan anak putus sekolah bukan hanya disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua, juga lemahnya ekonomi keluarga tetapi juga datang dari dirinya sendiri yaitu kurangnya minat anak untuk bersekolah atau melanjutkan sekolah.
4.      Kondisi lingkungan tempat tinggal anak
Lingkungan tempat tinggal anak adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan dan proses belajar/pendidikan. Oleh sebab itu seyogyanya lingkungan tempat tinggal anak atau lingkungan masyarakat ini dapat berperan dan ikut serta di dalam membina kepribadian anak-anak kearah yang lebih positif.
5.      Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam menempuh pendidikan di bangku sekolah.
Pandangan masyarakat yang maju tentu berbeda dengan masyarakat yang keterbelakangan dan tradisional, masyarakat yang maju tentu pendidikan mereka maju pula, demikian pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula pendidikannya dibanding dengan orang tua mereka.

Program Pemerintah yang dilakukan untuk anak putus sekolah
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu serta mendorong keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga kurang mampu, pemerintah memperluas cakupan pemberian bantuan tunai pendidikan melalui Program Indonesia Pintar. Dengan cakupan yang lebih luas, Pemerintah berusaha menjangkau anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu agar mau kembali melanjutkan pendidikannya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan proaktif mencari anak-anak putus sekolah dan memberikan beasiswa pada mereka..
Tingginya angka putus sekolah di Indonesia mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih proaktif menarik anak-anak kembali ke bangku sekolah dengan memberikan beasiswa, sebagai bagian dari gerakan anti putus sekolah.
Oleh karena itu dengan adanya program pemerintah pada era Jokowi,  Kartu Indonesia Pintar rakyat yang tidak mampu dapat menyekolahkan anaknya sehingga dapat mendapatkan pendidikan yang layak agar tercapainya cita-cita.
Penyimpangan yang terjadi pada program KIP adalah banyak oknum yang menyalahgunakan program pemerintah ini contohnya rakyat yang mampu dalam segi finansial malah mendapatkan Kartu Indonesia Pintar.






Sumber:
http://siunyupunyacerita.blogspot.co.id/2013/03/hal-hal-yang-menjadi-faktor-penyebab.html

No comments:

Post a Comment