KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN KOPERASI DI
ERA MILENIUM
Analisis
SWOT Penerapan strategi SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dalam
pengembangan koperasi yang dikhususkan pada pengembangan strategi manajemen
koperasi itu sendiri. SWOT merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dalam suatu proyek
atau spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan
strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan
dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi
Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan
terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.
Untuk melakukan perencanaan
Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4
aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal
atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif.
Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan
cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam perumusan strategi SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
KEKUATAN
(STRENGTH)
DARI KOPERASI
Koperasi
merupakan lembaga yang sangat berperan penting di Indonesia dalam perkembangan
perekonomian. Lumrahnya sebagai lembaga yang berperan besar, tentunya koperasi mempunyai beberapa kekuatan/kelebihan.
Berikut beberapa kekuatan/kelebihan dari
koperasi:
·
Pendirian koperasi mempunyai dasar hukum
yang jelas dan kuat. Jadi koperasi merupakan jenis usaha yang sudah mempunyai
dasar hukum dalam pembentukannya. Sehingga bentuk badan hukum koperasi
sangatlah kuat. Di banding dengan usaha perseorangan.
·
Adanya tanggung jawab bersama di antara
anggotanya. Usaha koperasi di lakukan dengan cara berkelompok yang minimal
anggota koperasi adalah 20 orang. Jadi setiap kerugian koperasi di tanggung
bersama oleh seluruh anggota koperasi. Begitu juga dengan kegiatan usaha
koperasi di lakukan oleh seluruh anggota koperasi. Dengan demikian koperasi
akan lebih cepat berkembang di dalam usahanya.
·
Setiap anggota mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam kehidupan berkoperasi. Anggota koperasi mempunyai hak
dan kewajiban yang sama, baik hak untuk di pilih menjadi pengurus atau pengawas
koperasi maupun kewajiban dalam menyetorkan modal koperasi. Dan juga dalam
penyetoran simpanan. Tidak seperti PT yang sesuai dengan persentase kepemilikan
saham.
·
Adanya transparansi pengelolaan, karena
ada prinsip dari, oleh, dan untuk anggota. Seluruh kegiatan koperasi di
laporkan secara transparan kepada anggota koperasi melalui rapat anggota
tahunan atau RAT. Maupun rapat anggota luar biasa jika ada kejadian khusus yang
mendesak.
KELEMAHAN
(WEAKNESS)
DARI KOPERASI
Disamping
kelebihan koperasi yang begitu kuat serta begitu besar, sebagai sebuah lembaga,
koperasi juga memiliki beberapa kelemahan. Berikut beberapa kelemahan dari
koperasi:
·
Koperasi dipandang tidak dapat menguntungkan
secara ekonomi. Karena prinsip koperasi yang kekeluargaan koperasi secara
ekonomi kurang memberikan keuntungan bagi pengurus maupun anggotanya.
·
Minat masyarakat untuk menjadi anggota
koperasi rendah. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat berkoperasi
sehingga mereka enggan untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
·
Sebagian besar anggota berasal dari
kalangan menengah ke bawah, sehingga koperasi sering diidentikkan dengan
standar hidup yang rendah. Orang orang yang mempunyai modal jarang yang
berminat mendirikan koperasi, mereka lebih suka untuk mendirikan PT maupun CV.
·
Dukungan pemerintah dan lembaga keuangan
untuk memajukan koperasi masih kurang dibandingkan dengan dukungan yang
diberikan kepada bentuk badan usaha lain. Banyak Bank yang belum percaya untuk
memberikan kredit modal usaha kepada koperasi karena khawatir tidak bisa
mengembalikan pinjaman.
·
Pada umumnya koperasi masih sulit
berkembang, karena belum terbentuknya jaringan koperasi dengan badan badan
usaha lain. Banyak koperasi yang berdiri sendiri, tidak mau kerjasama dengan
koperasi lain. Hal ini biasanya karena keengganan pengurus untuk bersinergi
dengan koperasi lain, karena mereka beranggapan koperasi lain di daerah mereka
adalah saingan.
·
Munculnya banyak kasus penyelewengan
dalam pengelolaan koperasi menyebabkan orang tidak tertarik menjadi anggota
koperasi.
·
Banyak pengurus dan pengelola koperasi
yang menyelewengkan dana dari para anggotanya sehingga orang tidak lagi percaya
dengan koperasi.
PELUANG
(OPPORTUNITIES) DARI KOPERASI
Kesempatan/
Peluang (Opportunities) yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan
pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau
global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi untuk tumbuh dan berkembang
di masa yang akan datang. Dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut
faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah:
a) Posisi
pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan
vertikal dan mendorong integrasi konsumen).
b) Pengetahuan
yang unik mengenai produk atau proses produksi.
c) Sangat
memahami rantai produksi dari produk bersangkutan.
d) Menerapkan
suatu strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap
perubahan pasar.
e) Terlibat
aktif dalam produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau
prospek-prospek masa depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang
sangat tepat).
ANCAMAN
(THREATS)
Ancaman
(Threats) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti
Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya
lingkungan, meningkatnya pelacuran atau gejolak sosial sebagai
akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional,
yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan
(Opportunities) dan ancaman (Threats) koperasi di Indonesia.
Sedangkan
faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi pemerintah yang terlalu
besar yang sering didorong oleh donor, kesulitan lingkungan-lingkungan ekonomi
dan politik, dan harapan-harapan yang tidak realistic dari peran dari koperasi.
Menurut mereka, problem yang paling signifikan adalah cara bagaimana koperasi
itu dipromosikan oleh pemerintah. Promosi yang sifatnya dari atas ke bawah
telah menghalangi anggota untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan
koperasi.
Bentuk-bentuk
organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan diatur oleh pihak luar.
Jadi koperasi telah gagal untuk berkembang menjadi unit-unit yang mandiri dan
sepenuhnya berdasarkan anggota. Masih dalam kaitan ini, Linstad (1990)
mengatakan bahwa di banyak negara berkembang sering kali pemerintah melihat dan
menggunakan koperasi sebagai suatu alat untuk menjalankan agenda-agenda
pembangunannya sendiri. Koperasi sering diharapkan bahkan di paksa berfungsi
sebagai kesejahteraan sosial dan sekaligus sebagai organisasi ekonomi, yang
dengan sendirinya memberi beban sangat berat kepada struktur manajemen koperasi
yang pada umumnya lemah
Sumber: