Sunday, November 11, 2018

EKONOMI KOPERASI


SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI?

            Menurut asal kata, “globalisasi” diambil dari kata global yang artinya universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition) sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses social atau proses sejarah atau juga proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomis dan budaya masyarakat.
            Pada umumnya telah kita ketahui hampir diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia sudah memasuki Era Globalisasi. Era Globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas.
            Tantangan globalisasi mempunyai ciri-ciri adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi. Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia, tetapi tetap saja berada dalam ranah yang penuh kontroversi.
            Di satu sisi globalisasi mempunyai dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju. Untuk itu globalisasi ekonomi haruslah disikapi dengan kritis, hati-hati, dan penuh perhitungan.



Siapkah Koperasi menghadapi Era Globalisasi?
            Menurut saya koperasi saat ini belum siap untuk menghadapi era globalisasi. Dapat diperhatikan dari kenyataan yang terjadi pada koperasi saat ini, memang Koperasi saat ini sudah mengalami pertumbuhan yang baik, namun masih sedikit yang memahami dan masih sedikit yang ingin melaksanakannya. Seperti yang kita ketahui, bahwa perkembangan koperasi di indonesia sangat minim perhatian dari pemerintah sendiri. Koperasi di Indonesia juga sangat jarang sekali ditemukan saat ini dan terbilang cukup sedikit yang mengikuti organisasi koperasi terutama dikalangan anak anak remaja. Sehingga Bisa dilihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan umumnya yaitu kurangnya sumber modal, fasilitas pemasaran dan sumber daya manusia yang relative rendah disebabkan faktor budaya yang membatasi ruang geraknya dalam beroganisasi.  Selain itu juga beberapa kendalanya adalah keterbatasan dalam informasi pasar dan teknologi, dan juga belum dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat.
            Menurut saya ketidaktahuan arti sesungguhnya tentang koperasi lah sumber utama permasalahan. Karena jika masyarakat belum mengetahui dengan jelas apa itu koperasi sebenarnya dan maksud tujuan dibentuknya koperasi, membuat minat atau ketertarikan masyarakat akan koperasi semakin rendah di Indonesia. Jika masyarakat Indonesia sudah tidak peduli tentang koperasi bahkan tidak ingin tahu menahu bagaimana koperasi di Indonesia dapat maju bahkan siap untuk menghadapi era globalisasi.
            Tetapi siap atau tidak siap nya koperasi Indonesia dalam menghadapi era globalisasi, koperasi Indonesia harus siap. Karena kalau tidak, koperasi akan semakin punah dan akan hanya tinggal nama saja. Jadi banyak hal yang harus dipersiapkan agar mampu menghadapi era globalisasi. Seperti berikut:
1. Harus memperbaiki masalah internal dan eksternal
            Bermulai dari meperbaiki masalah internal. Adanya konflik inilah yang memecah kesatuan didalam suatu organisasi. Jika adanya konflik internal yang tidak bisa  ditangani atau diselesaikan akan menyebabkan pondasi suatu organisasi akan runtuh. Cara memperbaiki masalah internal dengan cara mengikis segala konflik yang ada secara musyawarah. Sebagai manusia yang punya adab kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik dengan musyawarah.
Disisi lain masalah internal adalah ketidak jujuran atau penyalahgunaan SHU oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu kita harus mempunyai sikap jujur dan adil dimanapun kapanpun termasuk didalam sebuah organisasi. Disisi lain pula banyak para anggota tidak percaya akan kinerja anggota yang lain, pengurus bahkan pemimpin koperasi. Itu salah satu dari sekian banyak masalah internal, agar kita siap menghadapi era globalisasi didalam suatu organisasi koperasi para anggota, pengurus, dan pemimpin harus mempunyai sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dan jika terjadi konflik baik itu dari internal maupun eksternal baiknya diadakan musyawarah.
2. Pembenahan Manajerial
            Tidak jauh berbeda dengan penjelasan diatas. Ini masalah yang sering kita temui dalam suatu organisasi. Kita harus membenahi manajerial agar sesuai dengan harapan masyarakat, agar para masyarakat, para anggota dll yang menginvestasikan hartanya percaya bahwa mereka tidak akan medapatkan kerugian. Mereka akan melihat dari segi manajemennya. Manajemen yang terstruktur akan mendapatkan hasil yang baik. Dan akan membuat masyarakat percaya akan bergabung dengan organisasi koperasi yang akan membuat. Semakin banyak masyarakat tertarik akan koperasi dan mereka akan saling bekerjasama membuat koperasi maju dan siap menghadapi Era Globalisasi.
3. Strategi Integrasi ke luar dan ke dalam.
            Kita harus mempunyai strategi ataupun rencana. Agar kita dapat bersaing dengan pihak lain. Karna dengan suatu rencana ataupun strategi jangka panjang yang matang cepat atau lambat organisasi koperasi di Indonesia akan semakin maju dan akan siap menerima tantangan yang diberikan oleh pihak lain dalam era globalisasi saat ini. Dan dalam integrasi ke luar, dibutuhkan kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama dengan para pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Dan akhirnya kita mempunyai kerabat yang akan saling berpangku tangan untuk menghadapi era globalisasi saat ini.
4.  Peningkatan Efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
            Peningkatan secara efisiensi tentu akan membuat kita semakin memiliki potensi untuk tumbuh secara pesat. Akan tetapi tidak mudah untuk meningkatkan efisiensi, karna SDM akan ide ataupun kreativitas akan diuji disini. Akan tetapi jika membuat suatu produksi yang sangat unik karna ide cemerlang dengan biaya produksi yang murah , efisiensi tetapi harga jual barang tersebut tinngi. Itu akan membuat akan cepatnya peningkatan didalam suatu organisasi dan kita akan lebih siap menhadapi organisasi swasta di era globalisasi saat ini.
            Berikut adalah beberapa hal yang harus disiapkan dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh koperasi untuk menyiapkan dalam menghadapi era globalisasi. Koperasi juga harus bisa meyakinkan masyarakat, bahwa koperasi mampu bersaing di era globalisai.
            Koperasi dapat memanfaatkan internet untuk mempromosikan apa yang terjadi dalam koperasi dan apa inovasi-inovasi terbaru yang ditawarkan oleh koperasi. Lalu, koperasipun dapat memanfaatkan kecanggihan-kecanggihan teknologi lain. Memperkuat image koperasi bahwa koperasi bisa, koperasi selalu berjaya, koperasi nomor 1. Sehingga dibenak masyarakat, koperasi adalah lembaga yang terbaik dibandingkan dengan swasta.
            Sekarang banyak lembaga swasta yang mulai melebarkan sayapnya di dunia penyediaan bahan pangan dan sebagainya, yang merupakan pesaing besar koperasi dan warung-warung kecil milik rakyat karena banyak yang lebih tertarik dan merasa nyaman jika harus membeli di lembaga swasta contohnya seperti alfamart, indomaret, giant dan mall besar lainnya. Karena lembaga swasta sudah menyebar dikalangan masyarakat dan menjadikan tempat itu sebagai tempat pokok untuk berbelanja yang menurut masyarakat itu lebih berkelas, simple cara pembelian, dan harga lebih bersahabat. Maka koperasi harus dapat menarik masyarakat agar selalu lebih memprioritaskan koperasi.
            Mengadakan pembinaan terhadap pengurus koperasi juga saya rasa merupakan hal tepat dalam rangka agar koperasi lebih siap untuk bersaing diera globalisai yang sangat keras. Lengah sedikit saja, maka semua akan hancur. Maka dengan pembinaan yang mendalam, diharapkan pengurus disetiap koperasi yang ada, dapat memiliki pemikiran yang dapat membawa koperasi ke era globalisasi. Pembinaan ini meliputi seminar tentang koperasi, selain dapat lebih mengenal koperasi, pengurus juga bisa diarahkan dalam hal mengantar koperasi ke era yang sebelumnya belum dirambahnya.
            Untuk memperkuat karakter bisnis koperasi, program pendidikan dan sosialisasi harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berorganisasi dan praktek bisnis koperasi. Pendidikan dan sosialisasi dibutuhkan untuk merubah mindset, meningkatkan kualitas dan kompetensi, manajerial dan bagaimana membangun jaringan serta memperkenalkan citra koperasi dan program konversi atau pembentukan koperasi beserta konsekuensi (biaya) yang ditimbulkannya.
            Pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
            Peluang Dan Tantangan Koperasi Di Era Globalisasi. Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asalkan koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relatif berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam percaturan persaingan yang makin intens dan mengglobal. Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakkan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing(luar negeri)sama, maka tidak ada alasan lagi bagi suatu Negara untuk menidurkan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan kompetitif.
            Saya kesimpulan bahwa menurut saya koperasi di Indonesia saat ini belum siap dalam menghadapi era globalisasi akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika beberapa tahun kedepan koperasi d Indonesia dapat berkembang pesat asalkan selalu mendapatkan dukungan dari anggotanya, masyarakat, maupun pemerintah. Karena Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda.
            Dan  awal dari tujuan untuk membangun koperasi di indonesia adalah dari diri kita masing masing terutama dikalangan generasi milenial agar lebih memiliki rasa peduli yang tinggi tehadap organisasi koperasi di Indonesia dengan hal kecil saja, kita mulai sekarang lebih memprioritaskan membeli kebutuhan sehari-hari di lembaga koperasi agar koperasi juga jadi lebih dikenal dikalangan masyarakat. Dari hal kecil tersebut saja bisa menjadi awal untuk membangun koperasi di Indonesia agar tidak terseret arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam. Karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati diri bangsa dalam memajukan perekonomian agar tidak tertinggal di era globalisasi ini.


No comments:

Post a Comment