SIAPKAH KOPERASI
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI?
Menurut asal kata, “globalisasi”
diambil dari kata global yang artinya universal. Achmad Suparman menyatakan
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)
sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition) sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang memandangnya sebagai suatu proses social atau proses sejarah atau juga
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomis dan budaya masyarakat.
Pada umumnya telah kita ketahui
hampir diseluruh belahan dunia termasuk Indonesia sudah memasuki Era
Globalisasi. Era Globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya melalui
perdagangan bebas.
Tantangan globalisasi mempunyai
ciri-ciri adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan perlakuan
terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama. Sehingga era
globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.
Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya globalisasi di tengah-tengah
masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri
terhadap tantangan globalisasi. Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi
sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia, tetapi tetap saja berada dalam
ranah yang penuh kontroversi.
Di satu sisi globalisasi mempunyai
dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar
terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan
efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di
sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya
akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan
kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.
Untuk itu globalisasi ekonomi haruslah disikapi dengan kritis, hati-hati, dan
penuh perhitungan.
Siapkah Koperasi menghadapi Era
Globalisasi?
Menurut saya koperasi saat ini belum
siap untuk menghadapi era globalisasi. Dapat diperhatikan dari kenyataan
yang terjadi pada koperasi saat ini, memang Koperasi saat ini sudah mengalami
pertumbuhan yang baik, namun masih sedikit yang memahami dan masih sedikit yang
ingin melaksanakannya. Seperti yang kita ketahui, bahwa perkembangan koperasi
di indonesia sangat minim perhatian dari pemerintah sendiri. Koperasi di Indonesia
juga sangat jarang sekali ditemukan saat ini dan terbilang cukup sedikit yang
mengikuti organisasi koperasi terutama dikalangan anak anak remaja. Sehingga Bisa
dilihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan
umumnya yaitu kurangnya sumber modal, fasilitas pemasaran dan sumber daya
manusia yang relative rendah disebabkan faktor budaya yang membatasi ruang
geraknya dalam beroganisasi. Selain itu
juga beberapa kendalanya adalah keterbatasan dalam informasi pasar dan
teknologi, dan juga belum dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat.
Menurut saya ketidaktahuan arti
sesungguhnya tentang koperasi lah sumber utama permasalahan. Karena jika
masyarakat belum mengetahui dengan jelas apa itu koperasi sebenarnya dan maksud
tujuan dibentuknya koperasi, membuat minat atau ketertarikan masyarakat akan
koperasi semakin rendah di Indonesia. Jika masyarakat Indonesia sudah tidak
peduli tentang koperasi bahkan tidak ingin tahu menahu bagaimana koperasi di Indonesia
dapat maju bahkan siap untuk menghadapi era globalisasi.
Tetapi siap atau tidak siap nya
koperasi Indonesia dalam menghadapi era globalisasi, koperasi Indonesia harus
siap. Karena kalau tidak, koperasi akan semakin punah dan akan hanya tinggal
nama saja. Jadi banyak hal yang harus dipersiapkan agar mampu menghadapi era
globalisasi. Seperti berikut:
1.
Harus
memperbaiki masalah internal dan eksternal
Bermulai dari meperbaiki masalah
internal. Adanya konflik inilah yang memecah kesatuan didalam suatu organisasi.
Jika adanya konflik internal yang tidak bisa ditangani atau diselesaikan
akan menyebabkan pondasi suatu organisasi akan runtuh. Cara memperbaiki masalah
internal dengan cara mengikis segala konflik yang ada secara musyawarah.
Sebagai manusia yang punya adab kita bisa menyelesaikan masalah dengan
baik-baik dengan musyawarah.
Disisi
lain masalah internal adalah ketidak jujuran atau penyalahgunaan SHU oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu kita harus mempunyai
sikap jujur dan adil dimanapun kapanpun termasuk didalam sebuah organisasi.
Disisi lain pula banyak para anggota tidak percaya akan kinerja anggota yang
lain, pengurus bahkan pemimpin koperasi. Itu salah satu dari sekian banyak
masalah internal, agar kita siap menghadapi era globalisasi didalam suatu
organisasi koperasi para anggota, pengurus, dan pemimpin harus mempunyai sikap
jujur, adil, dan bertanggung jawab dan jika terjadi konflik baik itu dari internal maupun eksternal
baiknya diadakan musyawarah.
2.
Pembenahan Manajerial
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan
diatas. Ini masalah yang sering kita temui dalam suatu organisasi. Kita harus
membenahi manajerial agar sesuai dengan harapan masyarakat, agar para masyarakat,
para anggota dll yang menginvestasikan hartanya percaya bahwa mereka tidak akan
medapatkan kerugian. Mereka akan melihat dari segi manajemennya. Manajemen yang
terstruktur akan mendapatkan hasil yang baik. Dan akan membuat masyarakat
percaya akan bergabung dengan organisasi koperasi yang akan membuat. Semakin
banyak masyarakat tertarik akan koperasi dan mereka akan saling bekerjasama
membuat koperasi maju dan siap menghadapi Era Globalisasi.
3.
Strategi Integrasi ke luar dan ke dalam.
Kita harus mempunyai strategi
ataupun rencana. Agar kita dapat bersaing dengan pihak lain. Karna dengan suatu
rencana ataupun strategi jangka panjang yang matang cepat atau lambat
organisasi koperasi di
Indonesia
akan semakin maju dan akan siap menerima tantangan yang diberikan oleh pihak
lain dalam era globalisasi saat ini. Dan dalam integrasi ke luar, dibutuhkan
kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama dengan para pelaku
lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Dan akhirnya kita mempunyai kerabat
yang akan saling berpangku tangan untuk menghadapi era globalisasi saat ini.
4.
Peningkatan Efisiensi dalam proses produksi dan distribusi.
Peningkatan secara efisiensi tentu
akan membuat kita semakin memiliki potensi untuk tumbuh secara pesat. Akan tetapi
tidak mudah untuk meningkatkan efisiensi, karna SDM akan ide ataupun
kreativitas akan diuji disini. Akan tetapi jika membuat suatu produksi yang
sangat unik karna ide cemerlang dengan biaya produksi yang murah , efisiensi
tetapi harga jual barang tersebut tinngi. Itu akan membuat akan cepatnya
peningkatan didalam suatu organisasi dan kita akan lebih siap menhadapi
organisasi swasta di era globalisasi saat ini.
Berikut adalah beberapa hal yang harus disiapkan dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh
koperasi untuk
menyiapkan dalam menghadapi era globalisasi. Koperasi juga harus bisa meyakinkan masyarakat, bahwa
koperasi mampu bersaing di era globalisai.
Koperasi dapat memanfaatkan internet
untuk mempromosikan apa yang terjadi dalam koperasi dan apa inovasi-inovasi
terbaru yang ditawarkan oleh koperasi. Lalu, koperasipun dapat memanfaatkan
kecanggihan-kecanggihan teknologi lain.
Memperkuat
image koperasi bahwa koperasi bisa, koperasi selalu berjaya, koperasi nomor 1.
Sehingga dibenak masyarakat, koperasi adalah lembaga yang terbaik dibandingkan
dengan swasta.
Sekarang
banyak lembaga swasta yang mulai melebarkan sayapnya di dunia penyediaan bahan
pangan dan sebagainya, yang merupakan pesaing besar koperasi dan warung-warung
kecil milik rakyat karena
banyak yang lebih tertarik dan merasa nyaman jika harus membeli
di lembaga swasta contohnya seperti alfamart, indomaret, giant dan mall
besar lainnya. Karena lembaga swasta sudah menyebar dikalangan masyarakat dan
menjadikan tempat itu sebagai tempat pokok untuk berbelanja yang menurut
masyarakat itu lebih berkelas, simple cara pembelian, dan harga lebih
bersahabat. Maka koperasi
harus dapat menarik masyarakat agar selalu lebih memprioritaskan koperasi.
Mengadakan pembinaan terhadap
pengurus koperasi juga saya
rasa merupakan hal tepat dalam rangka agar koperasi lebih siap untuk bersaing
diera globalisai yang sangat keras. Lengah sedikit saja, maka semua akan
hancur. Maka dengan pembinaan yang mendalam, diharapkan pengurus disetiap
koperasi yang ada, dapat memiliki pemikiran yang dapat membawa koperasi ke era
globalisasi. Pembinaan ini meliputi seminar tentang koperasi, selain dapat
lebih mengenal koperasi, pengurus juga bisa diarahkan dalam hal mengantar
koperasi ke era yang sebelumnya belum dirambahnya.
Untuk memperkuat karakter bisnis
koperasi, program
pendidikan dan sosialisasi harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam
berorganisasi dan praktek bisnis koperasi. Pendidikan dan sosialisasi
dibutuhkan untuk merubah mindset, meningkatkan kualitas dan kompetensi,
manajerial dan bagaimana membangun jaringan serta memperkenalkan citra koperasi
dan program konversi atau pembentukan koperasi beserta konsekuensi (biaya) yang
ditimbulkannya.
Pemahaman pengurus dan anggota akan
jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan
prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu
yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama departemen
yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan
mendalam mengenai perkoperasian.
Peluang Dan Tantangan Koperasi Di
Era Globalisasi. Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan
perekonomian nasional dan internasional terbuka lebar asalkan koperasi dapat
berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif
dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk pengembangan masa depan
memang relatif berat, karena kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi
dapat tergusur dalam percaturan persaingan yang makin intens dan mengglobal.
Kalau kita lihat ciri-ciri globalisasi dimana pergerakkan barang, modal dan
uang demikian bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan
asing(luar negeri)sama, maka tidak ada alasan lagi bagi suatu Negara untuk
menidurkan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak efisien dan
kompetitif.
Saya
kesimpulan bahwa menurut saya koperasi di Indonesia saat ini belum siap dalam
menghadapi era globalisasi akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika beberapa
tahun kedepan koperasi d Indonesia dapat berkembang pesat asalkan selalu mendapatkan
dukungan dari anggotanya, masyarakat, maupun pemerintah. Karena
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi
masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda.
Dan awal dari tujuan untuk membangun koperasi di
indonesia adalah dari diri kita masing masing terutama dikalangan generasi
milenial agar lebih memiliki rasa peduli yang tinggi tehadap organisasi
koperasi di Indonesia dengan hal kecil saja, kita mulai sekarang lebih
memprioritaskan membeli kebutuhan sehari-hari di lembaga koperasi agar koperasi
juga jadi lebih dikenal dikalangan masyarakat. Dari hal kecil tersebut saja
bisa menjadi awal untuk membangun koperasi di Indonesia agar tidak terseret arus globalisasi yang berdampak koperasi akan
tenggelam. Karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati diri bangsa dalam
memajukan perekonomian agar tidak tertinggal di era globalisasi ini.
No comments:
Post a Comment