PUTUS
SEKOLAH
Anak putus sekolah adalah keadaan
dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang
tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa
memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Undang – Undang nomor 4 tahun 1979,
anak terlantar diartikan sebagai anak yang orang tuanya karena suatu sebab,
tidak mampu memenuhi kebutuhan anak sehingga anak menjadi terlantar.
Penyebab
1. Latar
belakang pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua yang hanya tamat sekolah dasar apalagi tidak tamat sekolah dasar, hal ini sangat berpengaruh terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan cara pandangan orang tua tentu tidak sejauh dan seluas orang tua yang berpendidikan lebih tinggi.
Pendidikan orang tua yang hanya tamat sekolah dasar apalagi tidak tamat sekolah dasar, hal ini sangat berpengaruh terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan terhadap cara berpikir orang tua untuk menyekolahkan anaknya, dan cara pandangan orang tua tentu tidak sejauh dan seluas orang tua yang berpendidikan lebih tinggi.
2. Lemahnya
Ekonomi Keluarga
Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orang tua terpaksa bekerja keras mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga pendidikan anak kurang terperhatikan dengan baik dan bahkan membantu orang tua dalam mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari misalnya anak membantu orang tua ke sawah, karena di anggap meringankan beban orang tua anak di ajak ikut orang tua ke tempat kerja yang jauh dan meninggalkan sekolah dalam waktu yang cukup lama.
Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orang tua terpaksa bekerja keras mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga pendidikan anak kurang terperhatikan dengan baik dan bahkan membantu orang tua dalam mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari misalnya anak membantu orang tua ke sawah, karena di anggap meringankan beban orang tua anak di ajak ikut orang tua ke tempat kerja yang jauh dan meninggalkan sekolah dalam waktu yang cukup lama.
3. Kurangnya
minat anak untuk bersekolah
Yang menyebabkan anak putus sekolah bukan hanya disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua, juga lemahnya ekonomi keluarga tetapi juga datang dari dirinya sendiri yaitu kurangnya minat anak untuk bersekolah atau melanjutkan sekolah.
Yang menyebabkan anak putus sekolah bukan hanya disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua, juga lemahnya ekonomi keluarga tetapi juga datang dari dirinya sendiri yaitu kurangnya minat anak untuk bersekolah atau melanjutkan sekolah.
4. Kondisi
lingkungan tempat tinggal anak
Lingkungan tempat tinggal anak adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan dan proses belajar/pendidikan. Oleh sebab itu seyogyanya lingkungan tempat tinggal anak atau lingkungan masyarakat ini dapat berperan dan ikut serta di dalam membina kepribadian anak-anak kearah yang lebih positif.
Lingkungan tempat tinggal anak adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan dan proses belajar/pendidikan. Oleh sebab itu seyogyanya lingkungan tempat tinggal anak atau lingkungan masyarakat ini dapat berperan dan ikut serta di dalam membina kepribadian anak-anak kearah yang lebih positif.
5. Pandangan
Masyarakat Terhadap Pendidikan
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam menempuh pendidikan di bangku sekolah.
Pandangan masyarakat yang maju tentu berbeda dengan masyarakat yang keterbelakangan dan tradisional, masyarakat yang maju tentu pendidikan mereka maju pula, demikian pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula pendidikannya dibanding dengan orang tua mereka.
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam menempuh pendidikan di bangku sekolah.
Pandangan masyarakat yang maju tentu berbeda dengan masyarakat yang keterbelakangan dan tradisional, masyarakat yang maju tentu pendidikan mereka maju pula, demikian pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula pendidikannya dibanding dengan orang tua mereka.
Program
Pemerintah yang dilakukan untuk anak putus sekolah
Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kurang mampu serta mendorong keberlanjutan pendidikan
anak dari keluarga kurang mampu, pemerintah memperluas cakupan pemberian
bantuan tunai pendidikan melalui Program Indonesia Pintar. Dengan cakupan yang
lebih luas, Pemerintah berusaha menjangkau anak putus sekolah dari keluarga
kurang mampu agar mau kembali melanjutkan pendidikannya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan proaktif
mencari anak-anak putus sekolah dan memberikan beasiswa pada mereka..
Tingginya angka putus sekolah di Indonesia mendorong
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih proaktif menarik anak-anak
kembali ke bangku sekolah dengan memberikan beasiswa, sebagai bagian dari
gerakan anti putus sekolah.
Oleh
karena itu dengan adanya program pemerintah pada era Jokowi, Kartu Indonesia Pintar rakyat yang tidak
mampu dapat menyekolahkan anaknya sehingga dapat mendapatkan pendidikan yang
layak agar tercapainya cita-cita.
Penyimpangan
yang terjadi pada program KIP adalah banyak oknum yang menyalahgunakan program
pemerintah ini contohnya rakyat yang mampu dalam segi finansial malah
mendapatkan Kartu Indonesia Pintar.
Sumber:
http://siunyupunyacerita.blogspot.co.id/2013/03/hal-hal-yang-menjadi-faktor-penyebab.html